Jumat, 28 Mei 2010

KUNCI KUNCI

1. Sahabat terbaik adalah yang bersahabat dengan ketulusan hati, bukan karena melihat rupa, harta, usia, jenis kelamin, pangkat, keturunan, pekerjaan, masa lalu, kepintaran, prestasi, pendidikan/gelar, kehormatan, relasi bisnis dan sebagainya. Karena esensi persahabatan adalah “memberi” bukan berharap “diberi”.

2. Ingatlah pada satu pedoman penting, yaitu berlaku baik terhadap orang lain sebagaimana kita suka diperlakukan.
Apabila kita menghormati orang lain, orang lain juga akan menghormati kita.

3. Sadarlah bahwa tidak ada orang yang sempurna. Setiap orang mempunyai kekurangan dan kelebihan.
Adapun menerima kekurangan antara satu sama lain adalah kunci persahabatan yang baik.

4. Hargai pendapat satu sama lain dan jangan memaksakan kehendak.

5. Komunikasi sangat penting. Sekiranya ada sesuatu masalah dengan persahabatan kita, selesaikanlah segera. Jangan ditunda-tunda dan jangan biarkan faktor luar memutuskan persahabatan yang telah kita jalin.

6. Sahabat yang baik akan selalu mengingatkan kita dikala salah, dan tidak membenarkan/membiarkan perbuatan kita yang salah.

7. Seorang sahabat selalu berbagi perasaan dan berusaha menjaga perasaan, disaat susah maupun senang. Serta senantiasa memotivasi, mendukung dan dengan senang hati membantu kita agar lebih maju.

Menulis Di Atas Pasir

Kisah tentang 2 orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya.

Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir :

"HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU."

Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang untuk menyejukkan galaunya.

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi.

Namun, ternyata oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam, dan diselamatkanlah ia  oleh sahabatnya.Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu :

"HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN NYAWAKU."

Si penolong yang pernah menampar sahabatnya tersebut bertanya,"Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?"

Temannya sambil tersenyum menjawab,"Ketika seorang sahabat melukai kita,  kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila dalam antara sahabat terjadi sesuatu kebajikan sekecil
apa pun, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tetap terkenang tidak hilang tertiup waktu."

Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu.

Marilah kita belajar menulis diatas pasir!

Love = Waiting 4 A Bus.... Ada Benernya Sih...

Cinta itu sama seperti orang yg sedang menunggu bis
Sebuah bis datang, dan kamu bilang,
"Wah..terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh!
Aku tunggu bis berikutnya aja deh."

Kemudian, bis berikutnya datang.
Kamu melihatnya dan berkata,
"Aduh bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah.."

Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat,
tapi seakan-akan dia tidak melihatmu dan lewat begitu saja.

Bis keempat berhenti di depan kamu.
Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang,
"Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku".
Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi.

Waktu terus berlalu,
kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor.

Ketika bis kelima datang,
kamu sudah tak sabar,
kamu langsung melompat masuk ke dalamnya.
Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis.
Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju!
Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.

Moral dari cerita ini :
sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar 'ideal'
untuk menjadi pasangan hidupnya.
Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita.
Dan kamu pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai
keinginan dia. Tidak ada salahnya memiliki 'persyaratan' untuk 'calon',
tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di
depan kita.
Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju.

Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.
tapi kamu masih bisa berteriak 'Kiri' ! dan keluar dengan sopan.
Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu,
semuanya bergantung pada keputusanmu.
Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju kantormu,
dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti,
kalau kebetulan kamu menemukan bis yang kosong,
kamu sukai dan bisa kamu percayai,
dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu,
kamu dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di
depanmu,
agar dia dapat memberi kesempatan kepadamu untuk masuk ke dalamnya.
Karena menemukan yang seperti itu
adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti.
Bagimu sendiri, dan bagi dia.

Lalu bis seperti apa yang kamu tunggu? :-)


from : Tambahkan cinta dan kurangi benci
http://www.ebookdahsyat.cjb.net

Temukan Cinta Anda

Bila anda tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaanpun menjadi menggembirakan.

Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja anda, maka cintailah suasana dan gedung kerja anda. Ini mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi.

Bila toh anda juga tak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadi tujuan tampak menyenangkan juga.

Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apapun yang bisa anda cintai dari kerja anda : tanaman penghias meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela. Apa saja.

Bila anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda ada di situ? Tak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. Hidup hanya sekali. Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus.


from : Tambahkan cinta dan kurangi benci
http://www.ebookdahsyat.cjb.net

Mulailah Dari Diri Sendiri

"Berusahalah untuk selalu menjadi pihak pertama yang menunjukkan cinta dan perhatian Anda kepada orang lain. Jangan menuntut perhatian dan cinta mereka untuk diperlihatkan lebih dahulu. Itulah satu-satunya cara yang saya ketahui untuk ke luar dari kegelapan hidup," demikian dikatakan Ny.Eunice Chew (52 tahun), salah satu finalis pemilihan ibu teladan se-Singapura tahun lalu.

Diadopsi oleh pasangan Teochew yang kaya-raya dan sudah memiliki seorang putra tapi masih ingin punya anak perempuan, maka masa kanak-kanak Chew dipenuhi kemewahan. Liburan keluarga sering dilewatkan di luar negeri. Pasangan Teochew menyayangi putrinya dengan cara mereka. Menurut cerita Chew, mereka adalah produk pendidikan kuno yang tidak mengenal pelukan kepada anak-anak untuk meyakinkan mereka dari waktu ke waktu bahwa orangtua menyayangi anak-anak.

Akibatnya, Chew tumbuh menjadi wanita yang haus kasih sayang. Ia menikah pada usia 17 tahun dengan seorang pegawai transportasi yang bangkrut. Dari pria itu diharapkannya akan datang kasih sayang yang dicarinya. Ternyata ia menikah dengan pria yang suka menyiksa istri. Perkawinan itu bertahan lima tahun, dikaruniai dua anak. Tak lama setelah bercerai, ayah angkat Chew wafat karena sakit. Pembagian warisan menimbulkan pertikaian di dalam keluarga besar Teochew. Akhirnya Chew ternyata tidak kebagian apa-apa selain kewajiban mengurusi ibu angkatnya yang sudah buta dan lumpuh. Chew menjual susu coklat Milo untuk menyambung hidupnya.

"Ini pengalaman pertama saya harus bekerja mencari uang. Setiap malam saya menangis karena tidak mengerti berbisnis. Apa yang harus dikatakan dan bagaimana mengatakannya? ," kata Chew dalam wawancara kepada harian Singapura The Straits Times. Ia bertahan dua tahun di pekerjaan itu.

"Bagaimanapun susahnya saya mendapatkan uang, saya selalu memastikan bahwa ibu mendapat ayam goreng dan ikan setiap hari. Dia memang buta dan lumpuh, tetapi dia membantu saya mengurus anak-anak sehingga saya bisa bekerja mencari uang," katanya.

Ia kemudian ganti pekerjaan, menjadi koki sebuah toko makanan. Sekitar dua tahun kemudian ganti lagi menjadi penjual pakaian. Setiap hari ia membopong empat kantong penuh berisi baju untuk dijual. Tentu saja dengan menumpang kendaraan umum. Pada waktu bersamaan, ia menambah pekerjaannya dengan dua hal lain, yaitu menjadi makelar rumah dan mobil bekas, serta memanfaatkan bakatnya di bidang seni. Setiap malam Chew mendesain beberapa pola kain untuk sebuah perusahaan garmen di Jepang. Lumayan pendapatannya. Tapi akhir 1970-an, pasar retail tekstil melemah,
Chew beralih menjadi pelayan restoran. Beberapa lama kemudian meningkat jadi pimpinan pelayan dan kemudian menjadi manajer untuk bidang seni. "Ketika itu saya mulai sering terbang ke luar negeri untuk bernegosiasi dengan artis-artis terkenal agar mereka tampil di restoran saya. Sementara itu, saya tetap meneruskan pekerjaan sambilan yang dulu, yaitu menjual rumah dan mobil, baik yang baru maupun
bekas pakai."

Chew kemudian berhasil mengumpulkan uang cukup banyak untuk mendirikan bisnis sendiri di bidang perlengkapan mode, tetapi dua asistennya kemudian membawa pergi semua tabungannya. "Ketika itu saya sedang sangat membutuhkan uang karena ibu berkali-kali masuk-ke luar rumah sakit. Hidup saya yang tadinya sudah enak, harus mulai dibangun lagi dari nol. Betapa bodohnya saya mempercayai mereka dengan uang sedemikian banyak," kata Chew. Sempat terlintas pikiran untuk bunuh diri, tetapi bagaimana nasib anak-anak kelak? "Saya bersyukur memiliki teman-teman yang memberi dukungan moral dan bahkan meminjamkan uang. Atas bantuan mereka, saya berhasil melewati kesulitan."

Chew sekarang memiliki penghasilan besar dari merawat orang-orang Indonesia yang berduit, yang sedang dirawat di Singapura karena baru melahirkan atau sedang terbaring di rumah sakit. Ia juga menjalankan bisnis yang amat menguntungkan juga, yaitu membuat dan menjual tonik tradisional Tiongkok. Chew menambah kegiatannya dengan menjadi konsultan tanpa bayaran bagi kaum istri yang menderita karena suaminya tidak setia, dan bagi orang- orang yang lama menderita sakit, atau berpenyakit tak tersembuhkan. "Hidup telah mengajarkan saya bahwa selalu ada jalan ke luar dari setiap kesulitan. Pasti ada solusi yang masuk akal," kata Chew. "Yang Anda butuhkan adalah waktu untuk menenangkan diri, mengatasi gejolak emosi, dan melangkah setapak demi setapak."

Ia menyarankan kepada mereka yang menghadapi kesulitan, agar menulis daftar kesulitan itu pada sehelai kertas. Kemudian bacalah apa yang ditulis itu, dan tanyakan pada diri sendiri, 'Apa hal terkecil yang dapat saya lakukan hari ini untuk mengatasi kesulitan itu?' "Gelindingkan batu-batu karang yang kecil dari hidup Anda, sampai akhirnya Anda punya kekuatan untuk mendorong batu karang yang besar.

Saya melihat orang-orang yang sakit berusaha keras untuk bisa hidup. Dunia ini berubah terus sepanjang waktu. Anda tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Maka jangan sakiti hati siapapun. Selalu pertimbangkan perasaan orang lain terlebih dahulu, bukan perasaan Anda sendiri. Kita memang cenderung untuk melihat sisi buruk orang lain, walaupun karakter mereka mungkin 99 persennya baik, hanya satu persen yang buruk. Mengapa tidak bersabar dengan memberikan mereka waktu untuk menunjukkan yang 99 persen itu?

Di pagi hari, Anda dapat membuatkan minuman panas untuk keluarga Anda, dan duduk menemani mereka beberapa menit, kemudian memeluk dan menciumi mereka sebelum semuanya pergi ke tempat kerja atau ke sekolah. Sekitar 10 menit sebelum tidur malam setiap hari, berkumpullah bersama keluarga untuk berbagi cerita mengenai peristiwa sepanjang hari tadi," demikian Ny.Chew.


from : Tambahkan cinta dan kurangi benci
http://www.ebookdahsyat.cjb.net

Pasangan Dari Tuhan

Bertahun-tahun yang lalu, Aku berdoa kepada Tuhan untuk memberikan pasangan hidup, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab. Tidak hanya Aku meminta kepada Tuhan, Aku menjelaskan kriteria pasangan yang kuinginkan. Aku menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Aku bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini kuimpikan. Sejalan dengan berlalunya waktu, Aku menambahkan daftar kriteria yang kuinginkan dalam pasanganku.

Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hatiku," Hamba-Ku, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan. " Aku bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia menjawab, " Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar." " Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dari-Mu?" " Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskannya kepada-Mu, Adalah suatu ketidak adilan dan ketidak benaran bagi-Ku untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagi-Ku untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang
pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak..."

Kemudian Ia berkata kepadaku, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu.

Pernikahan adalah seperti sekolah - suatu pendidikan jangka panjang.
Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat tumbuh bersamamu."

Kisah ini untuk yang sudah menikah, yang baru saja menikah, yang sedang mencari...


from : Tambahkan cinta dan kurangi benci
http://www.ebookdahsyat.cjb.net

Semakin Banyak Memberi Semakin Banyak Menerima

"Namaku Linda. Aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat dan mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.

Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi dan ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu disebuah acara resepsi pernikahan dan kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke dalam ruangan. Saat itu ayah tahu, bahwa inilah perempuan yang akan menikah dengannya. Hal ini menjadi kenyataan, kini mereka telah menikah selama 40 tahun dan telah memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah dan memberikan mereka dua orang cucu.

Mereka bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan. Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi kepembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.

Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,"Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian". Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang perempuan aku harus patuh pada suamiku dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang perempuan harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.

Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi dan menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi sehingga ia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur. Ayahku, seorang pria yang masih sehat diusianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, dan ketika ibuku bertanya ,"untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan jelek sekali". Ayahku menjawab, "aku ingin kau tetap merasa cantik". Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yang tak pernah pudar. Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum, "Kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku... kau tahu kenapa?" Aku menggeleng dan ibuku melanjutkan, "karena aku tak pernah meninggalkannya..."

Itulah kisah cinta ayah dan ibuku. Mereka memberikan kami, anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.

from : Tambahkan cinta dan kurangi benci
http://www.ebookdahsyat.cjb.net